Minggu, 25 April 2010

ruang dan jiwa

ruang:
terlihat ada
tapi, sayang:
kita tak tau apakah dia berjiwa atau tak

jiwa:
tak terlihat
tapi, benar:
terpantul oleh cermin datar,
bukan cekung atau cembung: mereka munafik

ruang dan jiwa berdebat singkat,
"Aku tak mau masuk ke ruang."
"Kenapa?"
"Aku kosong jika kau tak ada"
"Aku tak pas dengan ruangmu"
"???"
"Ruangmu terlalu sempit.
Luaskanlah!
Jika kau mau, aku kan bantu."
Lantas, ruang mengangguk-angguk perlahan

"Aku memang butuh diluaskan. Bantu aku."
"Insyaallah."


Depok, 17 Februari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar