Senin, 21 Januari 2013

Balada Jakarta

Perempuan dengan kereta berangkat ke Jakarta
Matahari belum tampak, ia sudah tampak
Lalu ia tak tampak di balik dinding gedung-gedung kota

Matahari berpulang, ia baru tampak lagi
Perempuan Jakarta rindu pada matahari

Saat senggang ada,
pelan-pelan ia langkahkan kaki di Balai Kota sebelum senja tiba
Asanya kandas
kotanya mendung, basah,

Perempuan Jakarta mengejar matahari
Senjanya tiada, shubuhnya usai, dan paginya mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar