para mulut bersepakat untuk bertemu dalam konferensi mulut
mereka berencana memperbincangkan negeri yang sudah di bibir maut
sebab telah bersepakat, akhirnya mereka benar-benar bertemu dalam konferensi mulut.
mulut-mulut dari kota satu bertemu dengan mulut-mulut kota lain
konferensi mulut kali ini berwarna-warni sekali,
ada mulut dengan bibir bergincu,
ada mulut dengan bibir yang biasa ditenggeri rokok jisamsu,
ada juga bibir yang biasa, tak tersapu rokok, pun gincu.
hampir setiap mulut ingin mengatakan apa yang ada di kepalanya
entah karena ingin menunjukkan intelektual yang akhirnya malah terkesan emosional, mulut-mulut itu tentulah sedang membual.
pertemuan mulut pun menjadi seru, seperti tahun-tahun lalu
mulutnya, mulut mereka, atau mungkin mulut kita juga begitu menikmati konferensi mulut, tak ubahnya masa lalu.
di suatu titik waktu, sebuah mulut berseru, "permasalahan ini tak mungkin bisa kita selesaikan dalam singkat waktu. aku usul untuk kita buat pertemuan yang lebih seru. silakan diluangkan waktu."
"pertemuan macam apa lagi yang akan kita hadiri jika terus-terusan begini dan begitu?"
cekcok mulut-mulut itu tak berkesudahan
hingga mereka bersepakat meluangkan waktu untuk membuat lagi sebuah pertemuan.
setan datang dengan bahak-bahak tawanya
mendatangi para mulut yang telah nanar
dan berbisik serempak pada mulut mereka,
"buatlah yang lebih besar. KMB, terdengar seperti yang dilakukan oleh orang-orang dahulu, bukan? Ya, itu pasti akan seru sekali: Konferensi Mulut Besar."
"ide cemerlang, paduka besar."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar