Posesif terhadap orang lain itu tidak baik. Bisa-bisa kehilangan diri sendiri. -- Nila Rahma (@nilarahma)
Selasa, 24 September 2013
Kamis, 19 September 2013
Kereta
Kereta mampu membawa manusia ke segala
pada rel yang seharusnya
Memang seharusnyalah demikian kereta
Persis, seperti manusia dalam hidup
harus pada jalurnya
Jika tidak maka celaka.
Kereta, 19 September 2013
Rabu, 11 September 2013
Untukmu Malam Ini
Di Margonda, aku melihat jaket serupa jaketmu. Aku ingin duduk menemanimu. Maaf, hanya ingin sebab tak bisa karena jauh. -- Nila Rahma (@nilarahma)
Senin, 09 September 2013
Tanda
Sore ini ada yang terlewat sebab di stasiun kota sapamu terbawa deru kereta.
Malam tiba, lalu kereta menyampaikan kata dan hingga pada satu titik masa manusia menyebutnya tanda yang setiapnya memiliki makna.
Depok, 9 September 2013
Jumat, 06 September 2013
Rasa Kata
Mengujar kata dan menulis kata
bukan hanya soal apa katanya
melainkan juga kehadiran rasanya
lalu, saat sampai pada pembaca
mereka berkata tentang kata-kata
sudah bukan memperbincangkan lagi apa katanya, melainkan rasa yang menghadirkannya
dan, datarnya rasa kata mungkin sebab matinya rasa.
Jalan Baru, 6 September 2013
Selasa, 03 September 2013
Cerita Gladhi Resik
Acara utama dari Gladhi Resik Wisuda adalah foto bersama dengan rektor dan dekan dalam adegan bersalaman.
Kali ini FIB mendapat giliran kedua terakhir, sebelum FT. Antrean FIB sendiri panjang sekali. Maklum, berbelas-berbelas jurusan.
Seluruh wisudawan berbaris menuju panggung Balairung. Di bagian sayap kanan panggung dekat tangga, kami bisa menitipkan barang-barang apapun supaya kami terlihat elegan ketika bersalaman dengan rektor dan dekan.
Alur selanjutnya adalah wisudawan menuju sayap panggung kiri. Masih dalam barisan menuju sayap kiri, ada seorang Ibu di pinggir barisan yang memperbaiki tatanan toga saya. Ibu itu berkata, "Habis pake tas punggung ya, Mbak?".
"Iya, Bu. Hehe. Makasih ya, Bu."
"Ya, sama-sama." sahut beliau dengan senyum.
Tas merah sudah saya titipkan. Tapi, ini masih ada sesuatu di tangan. Handphone. Seketika saya memutar otak, di mana saya harus meletakkannya, sedangkan baju yang saat itu saya pakai tidak bersaku.
Kalem. Lalu, saya tertawa. Beruntung saya mengenakan atasan oranye yang memiliki ujung lengan berkaret & ngepas di pergelangan tangan. Sejenak sebelum menaiki panggung, saya memasukkan handphone ke dalam lengan baju tangan kiri. Sesuai perhitungan, handphone itu tidak jatuh. Teman di belakang saya, bernama Mamas, tertawa geli melihat kelakuan ini.
Sekolah, 4 September 2013