Kamis, 08 Juli 2010

Cermin Tengah Tahun Keluarga Keilmuan dan Kajian Budaya

Laporan Pertanggungjawaban adalah istilah yang menakutkan bagi saya sejak dulu, sejak duduk di bangku SMA. Saat saya harus mempertanggungjawabkan kelakuan saya dalam sebuah organisasi. Saat mempertanggungjwabkan janji-janji manis di awal dengan berjuta impian. Saat perasaan dan hati ini selalu deg-degan dalam mengucapkan.

SMA
Saya akui perjalanan karir organisasi bernama OSIS SMA Negeri 1 Padangan tak sebaik cerita kawan-kawan OSIS di Jakarta, Bandung, ataupun Depok. Dulu, kami adalah kerumunan manusia SMA yang ingin berbuat sesuatu untuk SMA kami. Tapi, nyatanya tak juga sesuai dengan jutaan impi di awalan. Meski begitu, saat saya berkunjung ke SMA beberapa waktu lalu. Pak Slamet, penjual bakso di kantin SMA bilang,”Nil, OSIS sekarang kok kurang rame ya. Lebih rame waktu kamu dulu.” Ah, Pak Slamet ada-ada saja. Saat itu saya tak berbuat apa-apa. Tak ada yang sia-sia. Itulah pembelajaran.

Tahun pertama, kedua, dan ketiga saya lalui di UI. Banyak hal menjadi pelajaran, termasuk yang satu ini: BEM FIB UI. Dengan penuh kekhawatiran dan kegemasan, akhirnya saya terima juga tawaran Ijonk pada saya untuk menjadi Kepala Departemen Kelmuan dan Kajian Budaya. Sebuah depertemen baru. Sebuah amanah dengan double job, yang dulunya adalah Departemen Keilmuan dan Departemen Kajian Budaya.

Bismillahirrahmanirrahim.
Laa haula walaa quwwata illa billah.
Menjadi pemimpin bukan berarti tanpa cacat, tapi memang tak termaafkan jika memberi contoh cacat dengan sengaja. Bergabung di berbagai organisasi di waktu-waktu lalu adalah pembelajaran yang tak pernah terlupakan dan di setiap langkahnya ada pelajaran. Di sini, saya harus menjadi lebih baik dari yang lalu.

Enam bulan telah berlalu. Dan semua itu harus dipertanggungjawabkan. Bukan hanya kepada Ketua BEM. Bukan hanya untuk Dewan Perwakilan Mahasiswa. Bukan hanya untuk anak-anak saya dalam Departemen Keilmuan dan Kajian Budaya. Bukan hanya untuk masyarakat FIB UI. Melainkan juga untuk yang mencipta raga dan jiwa seluruh insan di dunia, pada Allah ta’ala.

Kamis, 8 Juli 2010.
Baru saja kaki tiba dari Jogja jam setengah 10. Jam 11-nya sudah duduk di 4101 untuk Sidang LPJ Tengah Tahun di hadapan masyarakat FIB UI.

Teman-teman, banyak pelajaran yang tertempel di hadapan muka kita. Pilihannya, ada dua: ambil atau tidak. Di sinilah, marilah kita ambil itu. Pada gilirannya, saya membacakan LPJ yang telah saya buat beberapa waktu lalu. Semuanya diungkapkan. Jika mau baca selengkapnya, bisa baca di LPJ, ada di BEM.

Alhamdulillah, semuanya menanggapi dengan baik. DPM menanggapi dengan baik dan memberikan apresiasi yang baik untuk kita. Alhamdulillah, ketua BEM pun memberikan apresiasi yang baik bagi kita.

Teman-teman, menjadikan keluarga ini sebagai wadah tempaan yang menghasilkan kebermanfaatan adalah salah satu dari sekian cita-cita saya tahun ini. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Namun, itu baru dari mereka. Belum dari Dia, Sang Penguasa. Wallahu a’lam. Semoga langkah-langkah kita adalah jalan mendekat pada-Nya.

Terima kasih, saudara-saudaraku. Aku sayang kalian.